Beli Properti

Kisah mengenai artis Andhara Early dan suaminya yang melunasi utang kredit pemilikan rumah (KPR) ketika menganggur viral di medsos. Gak tanggung-tanggung, utang yang dilunasinya untuk angsuran KPR selama 12 tahun.

Menurut para ahli, keputusan tersebut akan jauh lebih cuan daripada harus terus membayar utang beserta bunganya hingga 12 tahun. Hanya saja, langkah ini merupakan keputusan besar yang harus dipikirkan matang-matang.

Andy Nugroho, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia menyampaikan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan kalau mau melunasi KPR lebih awal, ditambah lagi sedang dalam kondisi tak berpenghasilan.

Pertama, pastikan uang tabungan yang tersisa masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasca pelunasan, tak terkecuali untuk untuk membayar cicilan selain KPR jika ada.

Kedua, harus segera menemukan sumber income baru. Sebab, sudah pasti tabungan sudah menurun drastis untuk pelunasan KPR. Karena itulah, jika belum menemukan sumber pendapatan baru, harus bersiap akan konsekuensi terburuk.

“Harus bersiap untuk menerima konsekuensi terburuk agar kebutuhan sehari-hari dapat terus terpenuhi dengan baik. Salah satunya dengan cara menjual aset atau barang-barang yang dimiliki,” ungkap Andy, kepada detikcom, Rabu (3/5/2023).

Ketiga, yang juga tak kalah penting, pastikan uang yang digunakan untuk melunasi KPR sebaiknya uang milik sendiri. Jika semisal pinjaman, maka pinjamlah dari sumber yang syarat dan kondisinya tidak memberatkan peminjam.

“Semisal dari orang tua, saudara, atau teman. Hindari untuk berhutang demi melunasi hutang,” tambahnya.

Sementara itu, Tejasari Asad, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting menyampaikan, meski melunasi utang KPR secara tuntas lebih menguntungkan, tetapi masyarakat tetap harus mempertimbangkan dengan prioritasnya.

Jika dilunasi lebih awal, tentu masyarakat bisa berhemat dari segi pembayaran bunganya. Angsuran bulanan pun menghilang sehingga bikin hidup makin tenang. Tetapi, memilih untuk tidak melunasinya lebih awal pun tidak salah, apalagi bila masyarakat punya kebutuhan yang lebih mendesak.

“Kalo nggak dilunasi, cicilan tetap jalan. Mungkin uang yang kita punya bisa digunakan untuk modal usaha misalnya, tapi hasilnya nggak pasti kan ya. Ada resiko bisnis gagal. Tinggal bagaimana kita milihnya,” ungkap Teja, ketika dihubungi terpisah

Disadur dari detik.com

Leave A Reply