Nah, kebutuhan akan rumah yang layak di Indo masih belum terpenuhi banget. Sampai sekarang backlog perumahan mencapai angka 12,71 juta, lho!

Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bilang, target pemerintah pengen akses rumah layak huni naik dari 56 persen jadi 70 persen di tahun 2024.

Tapi emang bener, pemerintah lagi ngadepin masalah berat buat atasin backlog kepemilikan rumah ini, soalnya pertumbuhan keluarga baru makin tinggi.

“Tantangan besar dalam pemenuhan kebutuhan rumah di Indonesia adalah angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia mencapai 12,71 juta unit. Sementara pertumbuhan keluarga baru mencapai 700 ribu hingga 800 ribu per tahun,” ungkap Menteri Basuki dalam sambutan tertulis yang dibacakan saat Acara Akad Massal Serentak KPR Bank BTN dan Pembukaan Rangkaian Hari Perumahan Nasional 2023, Tangerang, Selasa (8/8/2023).

Menurut Pak Menteri, dalam waktu sembilan tahun terakhir, dari 2015 sampe 2023, pemerintah udah mengupayakan percepatan pembangunan rumah buat semua orang lewat Program Sejuta Rumah (PSR).

Jadi, dari tahun 2015 sampe 2022, hasil capaian dari PSR lumayan mantap, sekitar 7,98 juta unit rumah. Terus buat tahun 2023 sampe Juli, udah ada sekitar 480.438 unit yang terwujud.

Terus, Kementerian PUPR juga berusaha terus nambahin akses masyarakat ke rumah yang layak dan gak bikin kantong tipis lewat pembangunan Rumah Susun, Rumah Khusus, Rumah Swadaya. Selain itu, mereka juga bantu nyediain tempat tinggal buat ASN, TNI, dan POLRI di Ibu Kota Nusantara.

 “Kami juga telah memberikan dukungan fasilitasi pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Bantuan Uang Muka, dan lainnya,” tambah Basuki.

Dalam momen yang sama, Iwan Suprijanto selaku Direktur Jenderal Perumahan di Kementerian PUPR, bilang ngatasi masalah backlog kepemilikan rumah ini, mesti ada sinergi antara Pemerintah Pusat sama Pemerintah Daerah.

“Target yang banyak itu tidak bisa diselesaikan oleh semata-mata pemerintah pusat saja tapi juga oleh pemerintah daerah,” ungkap Iwan.

Disebutkan, pengurangan backlog rumah tersebut tak cuma bersumber dari penyediaan rumah swadaya aja, masyarakat dinilai masih berpotensi buat mendirikan rumah sendiri dengan subsidi dari pemerintah.

“Kita berharap adanya sinergi dan kolaborasi ini kita bisa percepat kekurangan backlog perumahan ini,” pungkas Iwan.

Disadur dari kompas.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu