Pembiayaan Properti

Pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lagi mematangkan skema kredit pemilikan rumah (KPR) tenor 35 tahun. Wacana itu dianggap bakal bikin kalangan milenial dan gen Z bisa makin mudah buat punya rumah.

Oh ya, asal Kamu tahu aja, angka backlog di Indonesia sampai 2023 kemarin masih berada di angka sebesar 9,9 juta unit.

Nixon LP Napitupulu selaku Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pun turut mendukung skema kredit 35 tahun itu. Soalnya, hal itu bisa meringankan cicilan masyarakat yang ingin punya hunian.

”Apalagi, bagi milenial dan gen Z, skema ini akan menjadi jawaban untuk punya rumah sekaligus sebagai investasi masa depan,” katanya di Jakarta kemarin (15/1).

Winang Budoyo selaku Chief Economist Bank BTN juga nambahin, KPR dengan masa tenor 35 tahun bakal sanggup mendorong sisi permintaan. Soalnya, nasabah bakal punya cicilan yang lebih rendah.

”Kami melihat opsi suku bunga berjenjang akan menguntungkan. Karena secara historis, kemampuan nasabah cenderung akan naik seiring berjalannya waktu,” katanya.

Winang menilai, suku bunga berjenjang ini maksudnya suku bunga bisa dinaikkan secara bertahap kalau sudah melewati periode tertentu.

BTN mengusulkan kenaikan ini dilakukan dalam jangka waktu 10 tahun. Pasalnya, dalam kurun waktu 10 tahun itu, kondisi perekonomian nasabah KPR diprediksi sudah meningkat ketimbang pada saat pertama mengajukan kredit.

Skema KPR dengan tenor 35 tahun ini masih dalam penggodokan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian PUPR. Skema KPR 35 tahun ini sebenarnya juga mengadopsi dari sistem perumahan di negeri Sakura, yaitu Jepang.

Disadur dari kaltimpost.jawapos.com

Leave A Reply