SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka) itu subsidi dari pemerintah buat meringanin biaya uang muka KPR subsidi, khususnya buat Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang pake fasilitas FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Jadi, SBUM ini bikin proses beli rumah subsidi lebih terjangkau, karena membantu MBR bayar uang muka ke pengembang.

Besarannya SBUM ini udah diatur di Keputusan Menteri PUPR Nomor 995/KPTS/M/2021. Buat MBR yang tinggal di Papua dan Papua Barat, SBUM yang bisa didapet maksimal Rp 10 juta. Sedangkan, buat MBR di luar dua provinsi tersebut, SBUM yang bisa didapet maksimal Rp 4 juta.

Menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 35 Tahun 2021, SBUM itu subsidi dari pemerintah yang bantuin MBR bayar sebagian atau seluruh uang muka rumah. Nah, ini berlaku buat KPR rumah tapak atau rumah susun yang udah siap huni, belum siap huni, atau yang sistemnya sewa beli. SBUM ini disalurin lewat bank yang ditunjuk oleh pemerintah, dan MBR harus ngajuin permohonan SBUM ke bank penyalur FLPP yang mereka pilih.

Cara Dapetin SBUM
SBUM nggak otomatis cair begitu MBR ngajuin FLPP. MBR harus ngajuin permohonan SBUM ke bank penyalur FLPP barengan dengan pengajuan pembiayaan rumah. Beberapa dokumen yang harus disertakan dalam pengajuan antara lain:

  • Surat permohonan SBUM
  • Surat pengakuan kekurangan bayar uang muka

Setelah itu, bank penyalur FLPP bakal ngajuin pembayaran SBUM ke pemerintah setelah perjanjian kredit FLPP disetujui. Setelah diverifikasi, pemerintah bakal mentransfer dana SBUM ke bank, dan selanjutnya bank bakal kasih ke MBR lewat pengembang.

Cara Cek SBUM Cair
Buat cek apakah SBUM udah cair, MBR bisa liat di rekening koran atau buku tabungan bank pelaksana. Kalau udah ada pemindahbukuan, berarti SBUM udah dibayar oleh pemerintah ke pengembang, dan MBR udah nggak perlu khawatir lagi soal uang muka rumah subsidi.

Disadur dari kompas.com


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× #WAAjaDulu