Beli Properti

Pesan, beli-beli rumah dari daerah ke daerah lagi jadi tren nih. Ini sih gak lepas dari majunya teknologi zaman sekarang.

Presiden Bosnya Xavier Marks Indonesia, Daniel Sunyoto, cerita nih, banyak orang lokal yang lagi sibuk beli-beli rumah. Terus juga buat bule-bule yang pengen tinggal di Indonesia banyak yang mau sewa rumah.

Katanya, pas pandemi COVID-19 kemaren, ada juga transaksi rumah yang lumayan gede di beberapa tempat di luar Jakarta. Yang pertama tuh BSD-Serpong.

“Pertama adalah BSD-Serpong, banyak transaksi di sana dilakukan justru dari luar DKI yang pindah ke BSD Serpong,” ungkapnya dalam acara konferensi pers dan media gathering di Gedung Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).

Yang kedua adalah Bandung. Hal ini didorong dengan adanya tren WFA alias Work From Anywhere atau bekerja dari mana saja. Daniel bilang, ada banyak warga Jakarta yang membawa keluarganya untuk menetap di Bandung.

“Ketiga yaitu Bali. Kami transaksi di 2019 dan 2020 itu besar sekali, dan rata-rata orang dari Jakarta yang mereka memang memutuskan pindah ke Bali secara permanen,” jelasnya.

Meski begitu, tahun ini agak sedikit berbeda. Pada 3 tahun terakhir orang-orang pada pindah karena alasan personal, tapi pada 2023 ini lebih banyak karena buat mengembangkan bisnis.

“Jadi yang terjadi adalah banyak bisnis-bisnis di kota besar mengembangkan jaringannya ke daerah, nah mereka-mereka yang besar di daerah sekarang mencari juga di ibu kota, di Jabodetabek. Itu yang terjadi. Jadi saya lihat terjadi pertukaran kebutuhan,” terangnya.

Gak cuma warga Indonesia saja, Warga negara asing (WNA) pun juga kepincut dengan properti di Indonesia. WNA ini biasanya menyewa properti di Tanah Air.

“Banyak sekali costumer dari Rusia, costumer ini ambil sewa bukan beli, tapi lumayan gede itu Rp 600 juta per tahun, sewa untuk 10 tahun, stay di Bali. Jadi saya lihat ada Rusia, kemudian Ukraina, beberapa juga ada costumer kalau sewa ada dari Korea, Jepang, dan sebagainya juga,” terangnya.

Daniel bilang, para WNA ini banyak yang nyari properti berupa vila di sejumlah kota di Bali. Sedangkan para warga Indonesia lebih suka sama rumah tapak dan bangunan komersial, seperti ruko dan pergudangan.

Disadur dari detik.com

Leave A Reply