Beli Properti

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta beberkan bahwa sepanjang 2023 penjualan rumah menengah atas menorehkan tren positif.

Arvin F. Iskandar selaku Ketua DPD REI DKI Jakarta, bilang hasil riset yang mereka lakuin soal Perkembangan Industri Realestat Indonesia yang mencatatkan bahwa pasar properti berubah seiring dengan meredanya pandemi Covid-19.

“Anggota REI DKI Jakarta menyatakan produk properti yang memberikan kinerja terbaik di tahun 2023 adalah jenis hunian berupa perumahan dan apartemen,” ucap Arvin dalam acara konferensi pers di Kantor Sekretariat REI DKI Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Lebih jelasnya, Arvin ngejelasin lagi, sekitar 60,1 persen temen-temen dari REI bilang kalo perumahan kelas atas jadi pemberi kontribusi yang paling mantap tahun ini. Terus ada sekitar 28,1 persen yang bilang perumahan bawah atau rumah sejahtera terpadu (RST) juga nggak kalah oke, dan 5,7 persen bilang apartemen strata.

Nah, beda sama hasil riset tahun 2020 lalu, di situ sekitar 65,5 persen anggota REI DKI Jakarta mikir kalo perumahan bawah, RST, atau FLPP lah yang paling ciamik.

Terus, ada juga sekitar 43,4 persen temen-temen dari REI DKI Jakarta yang berharap kalo industri properti tahun 2024 bakal lebih mendingan daripada tahun sebelumnya.

“Walaupun tahun depan adalah tahun politik karena akan berlangsung pemilihan umum, sebagian pengembang yakin sektor realestat tidak terpengaruh. Kami juga berharap, sektor realestat tahun depan akan jauh lebih baik. Dorongan optimistis ini karena adanya kemudahan perizinan atau persyaratan dalam mengembangkan proyek serta stabilitas suku bunga perbankan,” ungkapnya.

Tahun ini, 2023, hampir semua yang disurvey (94,31 persen) lagi bangun proyek rumah atau apartemen. Ini dia detailnya: 55,52 persen ngebangun rumah kelas atas dan menengah, 28,47 persen fokus ke rumah kelas bawah, dan 10,32 persen lagi bikin apartemen buat dijual.

Kalo soal duit yang dipakai buat ekspansi, 39,5 persen dari mereka butuh duit sekitar Rp50 miliar, naik 20,9 persen dari kebutuhan duit buat ekspansi di 2020.

Nah, survey ini diikuti oleh lebih dari 300 orang yang jadi anggota DPD REI DKI Jakarta. Buat dapetin datanya, mereka pake metode campuran, ada yang ngisi kuesioner dan ada juga yang diwawancarain. Makanya, hasil risetnya bisa dipercaya.

“Dari hasil riset, kami selaku pelaku usaha bisa mendapatkan gambaran dan mengetahui persepsi para pengembang anggota. Sekaligus menjadi pedoman untuk merancang strategi pengembangan produk, sesuai profil industri, sedangkan untuk pemerintah maupun stakeholder terkait lainnya, mereka bisa membuat kebijakan atau evaluasi tindakan untuk bisa menggerakkan roda ekonomi,” kata Chandra Rambey.

Disadur dari bisnis.com

Leave A Reply