Investasi Properti

Pemerintah bilang kalau peluang investasi pada sektor properti di Ibu Kota Nusantara (IKN) sangat prospektif. Iwan Suprijanto selaku Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) jelasin, sesuai dengan Perpres 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara diperkirakan kebutuhan rumah tembus 16 ribu unit.

“Pemerintah sangat membuka peluang masuknya investasi di bidang perumahan dan properti di Ibu Kota Nusantara (IKN). Kebutuhan rumah di IKN sangat besar karena pusat pemerintahan akan pindah ke sana diikuti dengan para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan petugas Hankam serta masyarakat umum,” ucap Iwan dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (14/11/2023). Guna mendukung pembangunan perumahan di IKN, Iwan bilang pada tahap I pemerintah bakal mendirikan 2.500 unit rumah yang digarap dengan APBN dan 3.000 unit lewat skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Lalu, pemerintah juga bakal ngasih dukungan kemudahan berusaha berupa insentif fiskal dan non-fiskal kepada investor di IKN sesuai dengan ketentuan PP 12 tahun 2023, yang mencakup fasilitasi penyediaan lahan, insentif perpajakan, fasilitas pajak khusus dan penerimaan khusus, dan fasilitasi sarana prasarana.

Di saat yang sama, Fitrah Nur selaku Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, nerangin kalau pemerintah tetap yakin bahwa sektor perumahan dan properti bakal tetap tumbuh kuat dengan semakin maraknya pembangunan infrastruktur di IKN. 

Guna meningkatkan investasi di sektor properti di IKN, Pemerintah pun juga terus menggandeng berbagai mitra kerja baik dari asosiasi pengembang maupun perbankan dengan berbagai kebijakan yang bisa memperkuat pertumbuhan perumahan dan properti di Indonesia.

“Kami berharap pelaku usaha properti ikut berkontribusi secara aktif bukan hanya dalam membangun rumah, tetapi juga membangun berbagai fasilitas pendukung lainnya sehingga akan lebih terwujud sebuah ekosistem perkotaan yang lebih inklusif dan ini merupakan kesempatan emas dalam pembangunan properti di IKN dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pemulihan ekonomi nasional sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” katanya.

Permintaan Rumah di IKN Meningkat

Sementara itu, tercatat permintaan hunian di IKN dan wilayah penyangganya mengalami peningkatan menjelang pemindahan tahap I pada 17 Agustus 2024 ke IKN dan pelaksanaan upacara Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2024.

Marisa Jaya selaku Head of Research 99 Group, bilang permintaan sektor perumahaan di dua wilayah penyangga IKN yaitu Balikpapan dan Samarinda menorehkan catatan positif.

“Kalau secara tahunan (year-on-year/yoy), [pertumbuhan permintaan hunian] di Balikpapan 149% dan Samarinda 28%,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, dikutip Kamis (9/11/2023).

Sementara itu, lanjut Marisa, sepanjang tahun berjalan atau (year-to-date/ytd) kenaikan permintaan di Balikpapan sebesar 57% dan Samarinda cuma naik tipis sebesar 1%.

Sedangkan kalau dilihat dari sisi suplai, Bharat Buxani selaku Senior VP Marketing 99 Group, bilang pada 2024 Samarinda dan Balikpapan diramalkan bakal mulai banyak kebanjiran proyek baru seiring dengan rencana pemindahan aparatur sipil negara (ASN) gelombang pertama.

“Mungkin ada [penambahan suplai] cuma kita tidak bisa prediksi seagresif apa kenaikannya, karena lagi-lagi yang pindah baru untuk ASN ya jadi baru aparat pemerintahan yang pindah ke sana,” katanya

Disadur dari bisnis.com 

Leave A Reply