Beli Properti

Minat terhadap rumah dengan harga di atas Rp1 miliar terus meningkat. Dengan begitu, Daya beli pasar properti residensial dinilai masih kuat terjaga.

Padahal, menurut catatan Rumah.com Indonesia Property Market Report, indeks permintaan properti residensial terkoreksi hingga 40,4% pada kuartal IV/2022 kemarin. 

Marine Novita selaku Country Manager Rumah.com mengungkapkan, penurunan indeks permintaan pada kuartal ke-4 terjadi baik pada sektor rumah tapak maupun apartemen. Rumah tapak turun sebesar 41%, sedangkan apartemen turun sebesar 34%. 

“Tren pencarian properti untuk harga di atas Rp1 miliar juga terus meningkat. Ini artinya daya beli konsumen masih tetap terjaga,” ungkap Marine, dikutip Senin (27/3/2023). 

Memang indeks permintaan mengalami penururan, tetapi permintaan terhadap hunian pada kuartal IV/2022 masih didominasi oleh permintaan terhadap rumah tapak, yaitu sebesar 92% dari total pencarian hunian.

Dalam laporan yang sama, Marine mengungkapkan pencarian properti dengan harga lebih dari Rp1 miliar sebanyak 62%. Diikuti dengan pencarian properti di range harga Rp 1,5 – Rp 4 miliar sebanyak 32% dan properti dengan harga di atas Rp 4 miliar dicari sebanyak 20%. 

Adapun permintaan properti dengan harga rumah di bawah Rp 1,1 miliar masih menguat. Menurut catatan Lamudi.co.id pada periode Juni – Februari 2023, terdapat 81% minat pembelian properti berada pada harga properti di bawah harga Rp1,1 miliar.

Yoga Priyautama, Commercial Director Lamudi.co.id menyampaikan bahwa “Next Generation Property Buyers” atau generasi pencari properti baru memiliki tuntutan yang berbeda dalam pencarian properti mereka. 

“Milenial dan generasi Z yang meliputi 60 persen dari pengguna Lamudi.co.id menginginkan kemudahan yang ditawarkan teknologi dalam pencarian properti mereka,” ujarnya. 

Oleh karena itu, pihaknya berusaha mencari jalan untuk mengintegrasikan konsultasi berbasis data kepada calon konsumen seperti tren harga properti sekitar, infrastruktur penunjang yang tersedia, serta prospek investasi sebuah properti.

Kendati demikian, pengembang masih terus berwaspada. Sebab, menurut survei Bank Indonesia (BI), penjualan properti residensial tercatat tumbuh 4,54% pada pada kuartal IV/2022. Pertumbuhan ini melambat ketimbang pada kuartal sebelummya yang 13,58%.

Disadur dari bisnis.com

Leave A Reply