Investasi Properti

Dalam acara Green Economy Forum yang digelar oleh Bisnis Indonesia, Selasa (6/6/2023), Sinar Mas Land menyampaikan salah satu upaya guna mengkerek investasi properti berbasis green economy, yaitu dengan pemberlakuan insentif dari sektor keuangan.

Muhammad Reza Abdulmajid, Chief Risk & Sustainability Officer Sinar Mas Land mengungkapkan, saat ini skema green loan atau pinjaman hijau untuk investasi properti masih terbatas pada gedung bersertifikat hijau.

Reza menilai, perbankan maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum menyediakan parameter spesifik sebagai acuan kelonggaran untuk pembangunan residensial berkonsep hijau.

“Kalau parameter ini bisa dijadikan basis untuk perbankan bisa mengeluarkan produk yang ada insentif baik dari sisi developer dan customer, mungkin rate nya lebih rendah, itu lebih mempercepat awarness masyarakat,” ujarnya.

Sebab, untuk menciptakan produk hunian yang berkelanjutan serta eco friendly membutuhkan investasi awal yang tidak kecil dan akan memicu tingginya cost untuk calon pembeli.

Jika kemudian dari sektor keuangan menerbitkan parameter khusus untuk pengembangan bangunan hijau di sektor residensial, sekaligus memberikan insentif, maka bukan mustahil harga jual bisa ditekan.

“Ini juga membantu mempercepat awareness masyarakat karena itu lebih real, mereka merasakan ada benefit yang bisa didaapat dan itu bisa mengompensasi cost yang kita keluarkan,” katanya.

Reza membandingkan dengan sejumlah negara lain yang sudah menerapkan parameter tertentu. Salah satu contohnya ialah perihal energy performance eficiency, itu berarti mereka hanya melihat dari segi efisiensi penggunaan energi saja, bukan dari elemen sertifikat green secara keseluruhan.

Parameter tersebut diaplikasikan oleh pemerintah yang kemudian menjadi dasar bagi perbankan untuk menerbitkan mortgage product, terutama untuk properti residensial.

Saat ini, Sinar Mas Land sendiri baru mempunyai 7 area meliputi 5 gedung dan 2 area hijau yang telah bersertifikat hijau. Menurut Reza, dampak pada sertifikasi tersebut tidak lantas bikin harga sewa meningkat, tetapi efisiensi ongkos operasional bagi para penghuni.

Adapun di sektor perumahan, Reza mengaku pihaknya memiliki inisiatif lain untuk mendukung green environmental, salah satu di antaranya adalah limbah komunal untuk pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.

“Untuk penggunaan solar panel dan efisiensi energi itu masih dalam pengkajian,” ungkapnya.

Selain itu, Reza pun juga masih melihat dari permintaan pasar yang masih menjadi pertimbangan apakah konsumen memang sudah siap menerima berbagai faktor terkait green building dan cost terhadap pembelian produk.

“Kedua dari teknologi, penggunaan solar panel sekarang trennya semakin affordable dibanding tahun lalu, tentu itu menjadi pertimbangan kita, secara teknologi sudah lebih feasible untuk penerapannya,” pungkasnya.

Disadur dari bisnis.com

Leave A Reply