Program perumahan DP 0 rupiah di Jakarta tuh dianggap melenceng dari targetnya, banyak malah yang jadi kos-kosan yang disewain sama pemiliknya. Makanya ada ide buat ganti program ini jadi rusunawa.
Pemerintah DKI Jakarta punya program hunian yang bisa dibeli dengan DP 0%. Tujuannya untuk memudahkan para anak muda yang mayoritas gak punya modal buat beli rumah, jadi dikasih DP 0% dan nanti dicicil tiap bulan.
Tapi masalahnya, program DP 0% ini banyak yang keluar jalur. Ini bikin anggota dewan bergerak buat revisi program perumahan di Jakarta, kayak yang disampaikan sama anggota legislatif (DPRD).
“Sebaiknya progam ini dihapus oleh Pemprov DKI Jakarta, jangan lagi buang-buang uang rakyat untuk program yang mengatasnamakan rakyat. Pada kenyataannya, program DP 0 rupiah ini tidak ada hasilnya makanya sebaiknya dicoret saja,” ungkap August Hamonangan, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta.
Menurut August, program ini masih jauh dari sasaran atau malah banyak yang “offside”, jadi yang dapetin malah bukan orang yang berhak. Dengan banyaknya penyimpangan gini, program ini gak bantu banget buat orang-orang yang pengen punya rumah, jadi harus dievaluasi secara lengkap.
Sebelumnya, rame banget beritanya tentang program perumahan dari Pemprov DKI Jakarta ini malah dipake buat kos-kosan atau disewain secara komersial sama pemiliknya. Beda banget sama tujuan programnya yang sebenernya buat bantu orang-orang berpenghasilan rendah (MBR) agar bisa punya tempat tinggal.
Program DP 0 rupiah ini sebenernya buat rumah subsidi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur yang berupa rusun. Tapi pemilik unitnya malah disewakan buat kos-kosan dengan furnitur dan fasilitas lainnya udah disediain.
“Jadi menurut saya terbitkan saja aturan baru dan program hunian 0 rupiah ini diubah saja jadi rumah susun sewa sederhana (rusunawa) dari pada harus memaksakan masyarakat mengikuti program 0 rupiah. Kenyataannya masih banyak masyarakat yang tetap sulit dengan program DP 0 rupiah ini, jadi lebih baik langsung rusunawa,” pungkasnya.
Disadur dari rumah.com