Jadi gini , secara geografis, Indonesia tuh berada di wilayah Ring of Fire alias Cincin Api Pasifik. Artinya, kita tuh ada di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, kayak Lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Ini bikin Indonesia punya banyak gunung berapi, dan otomatis juga sering kena bencana kayak gempa, letusan gunung, bahkan tsunami.
Nah, karena banyak gunung berapi, lahar di Indonesia juga bisa dibilang melimpah. Tapi udah pada tahu belum, kalo lahar ternyata bisa dipake jadi bahan bangunan?
Ada arsitek keren asal Islandia, namanya Arnhildur Palmadottir, yang punya ide super kreatif buat manfaatin lahar jadi material bangunan berkelanjutan. Proyek ini dia namain “Lavaforming” dan bakal dipresentasiin di Venice Architecture Biennale 2025 nanti sama tim arsiteknya, s.ap architects.
Palmadottir kepikiran ide ini karena kondisi di Islandia tuh mirip sama Indonesia, banyak aktivitas seismik dan vulkanik. Lahar sering banget ngalir luas di sana.
Karena itu, daripada terus-terusan ngeliat lahar sebagai ancaman, dia ngajak kita buat ngubah pandangan dan liat lahar sebagai sumber daya yang berharga.
Menurut Palmadottir, proyek Lavaforming ini bakal jadi solusi buat masa depan bangunan, khususnya di tahun 2150 nanti. Tujuan utamanya sih buat nunjukin kalau arsitektur bisa jadi kekuatan buat ngebentuk masa depan yang lebih berkelanjutan, inovatif, dan kreatif.
Walaupun idenya masih tahap proposal teoritis, tapi dia yakin lahar bisa jadi bahan fondasi bangunan tanpa harus ditambang. Jadi nggak cuma keren, tapi juga ramah lingkungan!
Lavaforming ini juga jadi simbol perubahan cara pandang di dunia arsitektur. Banyak metode konstruksi yang dipakai sekarang udah usang dan bisa bahaya buat jangka panjang.
Makanya, Palmadottir ngajak kita semua buat lebih berani berpikir out of the box, cari cara baru, dan maksimalkan sumber daya yang ada. Intinya, kita perlu hadapin tantangan dengan mindset yang beda dan lebih kreatif.
Jadi gimana, siap bangun rumah pake lahar bumi?
Disadur dari kompas.com & detik.com
0 Comments